Imam
Syafi’i sudah sangat dikenal di negeri kita. Namun sedikit yang
mengenal beliau lebih dekat. Beliau juga memiliki banyak murid yang
menyebarkan madzhab beliau. Dan murid-murid tersebut ada yang di Iraq
yang menukil pendapat qodim (lama) dari beliau, juga ada yang di Mesir yang menukil pendapat jadid (baru).
Siapakah Imam Syafi’i?
Nama asli Imam Syafi’i adalah Muhammad bin Idris. Lengkapnya, Abu ‘Abdillah Muhammad bin Idris bin Al ‘Abbas bin ‘Utsman bin Syafi’. Nasab Imam Syafi’i sampai pada pada Hasyim bin Al Muthollib bin ‘Abdu Manaf dan bertemu dengan nasab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada ‘Abdu Manaf.
Imam Syafi’i dilahirkan di Ghaza tahun 150 H. Beliau dibesarkan dalam keadaan yatim dan fakir. Sejak usia belia, Imam Syafi’i sudah menghafalkan Al Qur’an. Lalu beliau menekuni hadits. Kemudian beliau sibuk memperdengarkan hadits, menulis, menyusun dan menghafalnya.
Belajar Ilmu
Imam Syafi’i belajar ilmu agama pada ulama fikih dan hadits di Makkah. Beliau mengambil ilmu fikih dari Muslim bin Kholid Az Zanjiy. Beliau juga melakukan perjalanan ke Imam Malik dan membaca kitab Al Muwatho’ di hadapan beliau. Beliau juga melakukan perjalanan menuntut ilmu ke Irak dan mengambil fikih Abu Hanifah dari muridnya, Muhammad bin Al Hasan dan beliau mulai menelaah dengan pendapat yang pernah ia pelajari.
Murid dan Penyebar Madzhab Syafi’i
Murid-murid Imam Syafi’i dan yang menyebarkan ilmu beliau amat banyak, namun yang menonjol dalam menyebarkan madzhab beliau adalah:
1- Murid yang di Mesir yang menukil pendapat jadid (baru) dari Imam Syafi’i yang masyhur adalah
(a) Al Muzanniy, nama aslinya adalah Isma’il bin Yahya Al Muzanniy, lahir tahun 175 H dan meninggal tahun 254 H. Ketika Imam Syafi’i tiba di Mesir, ia mulai belajar dari beliau hingga Imam Syafi’i wafat. Namun kalangan Syafi’iyah menganggap Muzanniy sebagai mujtahid mutlak karena ia berbeda pandangan dalam beberapa masalah dengan Imam Syafi’i. Beliau memiliki karya Mukhtashor Al Muzanniy yang dicetak sebagai catatan kaki dari kitab Al Umm.
(b) Al Buyuthiy, nama beliau adalah Abu Ya’qub Yusuf bin Yahya Al Buyuthiy. Beliau berasal dari daerah Buyuth di dataran tinggi Mesir. Ia adalah di antara murid senior Imam Syafi’i. Imam Syafi’i kadang menjadikan pendapatnya sebagai rujukan dalam berfatwa. Beliau juga memiliki Mukhtashor Al Buyuthiy.
(c) Ar Robi’ bin Sulaiman Al Marodiy, periwayat kitab Al Umm. Ia yang menyalin kitab Al Umm, saat Imam Syafi’i masih hidup
2- Murid yang di Irak yang menukil pendapat qodim (lama) dari Imam Syafi’i, yaitu:
(a) Al Hasan bin Muhammad, lebih dikenal dengan Al Za’faroniy. Ia meninggal dunia tahun 260 H.
(b) Abu ‘Ali Al Husain bin ‘Ali, terkenal dengan Al Karobisiy. Ia wafat tahun 264 H.
Wallahul muwaffiq.
Nama asli Imam Syafi’i adalah Muhammad bin Idris. Lengkapnya, Abu ‘Abdillah Muhammad bin Idris bin Al ‘Abbas bin ‘Utsman bin Syafi’. Nasab Imam Syafi’i sampai pada pada Hasyim bin Al Muthollib bin ‘Abdu Manaf dan bertemu dengan nasab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada ‘Abdu Manaf.
Imam Syafi’i dilahirkan di Ghaza tahun 150 H. Beliau dibesarkan dalam keadaan yatim dan fakir. Sejak usia belia, Imam Syafi’i sudah menghafalkan Al Qur’an. Lalu beliau menekuni hadits. Kemudian beliau sibuk memperdengarkan hadits, menulis, menyusun dan menghafalnya.
Belajar Ilmu
Imam Syafi’i belajar ilmu agama pada ulama fikih dan hadits di Makkah. Beliau mengambil ilmu fikih dari Muslim bin Kholid Az Zanjiy. Beliau juga melakukan perjalanan ke Imam Malik dan membaca kitab Al Muwatho’ di hadapan beliau. Beliau juga melakukan perjalanan menuntut ilmu ke Irak dan mengambil fikih Abu Hanifah dari muridnya, Muhammad bin Al Hasan dan beliau mulai menelaah dengan pendapat yang pernah ia pelajari.
Murid dan Penyebar Madzhab Syafi’i
Murid-murid Imam Syafi’i dan yang menyebarkan ilmu beliau amat banyak, namun yang menonjol dalam menyebarkan madzhab beliau adalah:
1- Murid yang di Mesir yang menukil pendapat jadid (baru) dari Imam Syafi’i yang masyhur adalah
(a) Al Muzanniy, nama aslinya adalah Isma’il bin Yahya Al Muzanniy, lahir tahun 175 H dan meninggal tahun 254 H. Ketika Imam Syafi’i tiba di Mesir, ia mulai belajar dari beliau hingga Imam Syafi’i wafat. Namun kalangan Syafi’iyah menganggap Muzanniy sebagai mujtahid mutlak karena ia berbeda pandangan dalam beberapa masalah dengan Imam Syafi’i. Beliau memiliki karya Mukhtashor Al Muzanniy yang dicetak sebagai catatan kaki dari kitab Al Umm.
(b) Al Buyuthiy, nama beliau adalah Abu Ya’qub Yusuf bin Yahya Al Buyuthiy. Beliau berasal dari daerah Buyuth di dataran tinggi Mesir. Ia adalah di antara murid senior Imam Syafi’i. Imam Syafi’i kadang menjadikan pendapatnya sebagai rujukan dalam berfatwa. Beliau juga memiliki Mukhtashor Al Buyuthiy.
(c) Ar Robi’ bin Sulaiman Al Marodiy, periwayat kitab Al Umm. Ia yang menyalin kitab Al Umm, saat Imam Syafi’i masih hidup
2- Murid yang di Irak yang menukil pendapat qodim (lama) dari Imam Syafi’i, yaitu:
(a) Al Hasan bin Muhammad, lebih dikenal dengan Al Za’faroniy. Ia meninggal dunia tahun 260 H.
(b) Abu ‘Ali Al Husain bin ‘Ali, terkenal dengan Al Karobisiy. Ia wafat tahun 264 H.
Wallahul muwaffiq.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar